Skip to main content

Cerita Mbah Wahadi, Penjual Burger ‘Kampung’ di Yogya

Mbah Wahadi, Penjual Burger ‘Kampung’ di Yogya yang masih Tersisa


Mbah Wahadi (78) warga kawasan Makam Raja Mataram Imogiri Bantul ini jmungkin satu-satunya penjual burger kampung yang tersisa di Yogyakarta.

Mbah Wahadi mengayuh sepeda gerobaknya ke arah utara menuju Jalan Kaliurang kilometer 12 untuk mengambil roti burger di tempat langganannya sejak 2004.

Kaki rentanya yang bekerja mengayuh sepeda, menyiratkan perjuangan kaum kelas bawah yang tampaknya harus dilakukan hingga masa tua. Tak banyak roti yang diambil, hanya akan cukup untuk berjualan selama dua hari yakni Selasa dan Rabu.

Burger sederhana yang dijual dengan harga Rp 8 - 11 ribu menjadi pusat penghidupan selama 16 tahun terakhir setelah usaha penganan kecil anak sekolah tak lagi dirasa mampu mencukupi kebutuhan. "Kulo pun dodolan burger niki ket taun 2004, nggih ider ngeteniki (saya sudah jualan burger dari tahun 2004, ya keliling seperti ini),"

Kini meski usia sudah cukup renta 78 tahun, Mbah Wahadi bertekad terus mengayuh sepedanya dan menawarkan burger kampung yang ternyata cukup dikangeni masyarakat karena sempat booming di awal 2000-an. "Disyukuri mawon, dodol burger nggih akeh kancane, dipenakke mawon (disyukuri saja, jualan burger juga banyak teman yang didapat, dibuat enak saja)," ungkapnya lagi.

Setiap Selasa, Rabu dan Sabtu Mbah Wahadi berjualan di sepanjang Jalan Kaliurang dari siang hingga malam hari. Nah, kalau bertemu jangan lupa mencicipi rasa burger sederhana dari orang yang juga bersahaja di usia senja 🙏

#jogjastreetfood #kulinerjogja #Yogyakartacity

Mbah Wahadi, Penjual Burger ‘Kampung’ di Yogya




source https://mobildanmotorbekas.blogspot.com/2020/09/cerita-mbah-wahadi-penjual-burger.html

Comments

Popular posts from this blog

Bali Ogoh-ogoh parade march 2007

Ogoh-Ogoh , has a form of a giant monster doll, in the form of demon characters as symbol of evil (bhuta). The doll mainly made of bamboo and cement sacks. Before the procession, a ceremony is perform to invite spirits occupy the Ogoh-Ogoh and after the procession another ceremony is held to neutralize the spirits by symbolically burn or actually burn the Ogoh-ogoh . This spirit is believed as spirit of evil (bhuta) that may become the disturbance for human and the universe and they will be always part of human and universe. The purpose of the overall ceremony that held on this day are to neutralize the bad force / spirit (bhuta) so it is not any longer becomes disturbance but instead become positive force for the good of human and universe. In some case or depend on thecondition and regent decision Ogoh-Ogoh may not be made, but based on religious point of view, the priests ensure that the non-existing of Ogoh-Ogoh will not decrease the essential meaning of the Nyepi celebration. ...

Cerita Horor Malam Jumat Di Rumah Sakit

Cerita Horor Malam Jumat Di Rumah Sakit Oot malem jumat... Saking seringnya nemenin istri holiday di rumah sakit berjuang melawan asam lambung dan batu empedunya...lorong2 yg konon terlihat seram menjadi hal yg biasa mbah...ada bnyk hal2 yg adaa aja  terjadi..dimana tidak bisa dijelaskan secara rasional.. dr mulai nyasar kelorong yg ga ada ujungnya dan tiba2 kembali ke titik semula.. sampe berpapasan dngn rombongan tenaga medis yg sedang mendorong ranjang yg isinya pasien  tapi pas saya tengok lagi ke belakang lha kok ilang padahal ndak ada pertigaan.. jadi terhitung dlm 1 bulan ini aja udah 3x istri saya di opname.. apalagi semenjak pandemi ini rumah sakit didaerah saya memberlakukan sistem one gate dimana akses keluar masuk hanya 1 pintu pada jam2 malam.. krn kebetulan ruangan istri saya dirawat dipaling ujung pojok yg mana saya berjalan menyusuri lorong2 dr mulai UGD ke lorong HCU naik ke lorong oprasi nyampe dipertigaan baru masuk ke bangsal2 ketemu lagi pertigaan klo l...

Nusa Dua

Crystal clear water and stretches of white sandy beach of Nusa Dua makes Nusa Dua a perfect spot for luxurious resorts to which your exhausted bodies, after a Barong performance at Batubulan and a long climb of the steps of the Mother Temple Besakih, will want to rest. Some of the most sumptuous and luxurious hotels in the world find their home in Nusa Dua Bali. You can relax in the Thalasso spa of the Grand Mirage Resort after a day of surfing or diving. Or you can tee off into the sunset, while watching the gentle waves come from the blue sea and caress the banks surrounding the luscious greens. Tranquil swimming pools under the coconut trees seem to be one with the distant blue sea. Art galleries and numerous shops surround them. In Bali, Nusa Dua is the place to stay in style. Nusa Dua map