Touch Down at Telomoyo top of the top. Setelah sehari sebelumnya dihajar gowes "Joglosemar", sempat tak terpikir bisa menyelesaikan etape terakhir di Gunung Telomoyo tanpa loding. Karena tenaga benar benar terkuras habis di 2 kilometer terakhir menjelang puncak (tower) Telomoyo.
.
Terima kasih buat Komunitas Pit Lempit Ambarawa Keren (Koplak) yang saling menyemangati dan menunggu selama perjalanan. Paling tidak, sebagai goweser ibukota yang bermotto : "Ogah Pelan, Kencang Susah", tidak "ngisin-ngisin"-i lah ya. Bisa ngimbangi goweser lokal putra daerah, meski harus nuntun dan sering narik napas. 🤣🤣
.
Jika ada waktu, goweslah di Jabodetabek. Kita naik ke 5 bukit diseputar Jakarta. Tapi jangan berharap saya tunggu kalo ketinggalan di tanjakan. Karena motto "melihat teman sengsara di tanjakan, meski awak'e dewe rekoso" merupakan kenikmatan tersendiri saat gowes menanjak. Dan tentunya untuk mengimbangi kekuatan goweser ambarawa yg dengkulnya udah las las-an, saya akan menggunakan teknologi sepeda terbaru yaitu E-BIKE.
🤣🤣🤣🤣
.
.
(Foto tersenyum Pepsodent, padahal pakenya Close Up)
.
Imron Wahyudi
Kopi Duha
Credits link
source https://mobildanmotorbekas.blogspot.com/2020/12/cerita-goweser-sepeda-lipat-naik-gunung.html
Comments